Dieng Culture Festival 2016

komplek-candi-arjuna

Kembali digelar Dieng Culture Festival 2016 yang ke 7. Tak kalah menarik dari tahun-tahun sebelumnya, gelaran DCF yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut ini dikemas cukup menarik dan meriah. Kali ini admin GS Tour berkesempatan mengikuti agenda yang cukup mnyita perhatian wisata dunia. Semoga anda yang belum sempat mengikuti wisata khusus ini bisa mengikutinya bersama GS Tour dengan paket wisata yang meriah dan harga yang ekonomis.

Dieng Culture Festival sebagaimana namanya Festival Budaya dengan konsep sinergi antara unsur Budaya Masyarakat, Potensi Wisata Alam Dieng serta Pemberdayaan masyarakat lokal.

Agenda Pesta BUdaya ini digelar setiap tahun di Dieng Plato, Gelar DCF yang ke 7 ini bertemakan The Soul Of Culture dan dilaksanakan tanggal 5-7 Agustus 2016, dengan agenda utamanya adalah prosesi Ruwat Rambut Gembel. Diramaikan dengan beberapa agenda tontonan yang menarik seperti konser Kiai Kanjeng, Jazz Atas Awan, Pesta Lampion dan Mengejar Sunrise di bukit Pangonan.

ganjar-pranowo

Ruwat Rambut Gembel

Anak erambut gembel adalah anak bajang titisan Eyang Agung Kaladate dan Nini Ronce selaku leluhur warga suku Dieng. Karena dianggap titisan dewa itulah, maka anak berambut gembel tidak boleh dipotong rambutnya secara sembrono (asal). Jika rambut anak gembel dipotong tidak melalui acara ritual khusus, maka si anak akan jatuh sakit dan dipercaya akan mendatangkan bencana bagi keluarganya. Ritual atau Ruwat ini hanya bisa terlaksana atas permintaan si anak gembel dengan mengajukan syarat atau bebono yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Dalam kehidupan sehari-hari, seorang anak berambut gembel tidak berbeda dengan anak-anak lainnya. BErmain bersama dengan anak-anak yang lain. Hanya saja biasanya anak berambut gembel lebih aktif  dibanding anak-anak yang lain. Pada saat-saat tertentu, emosi anak berambut gembel pun tidak terkendali tanpa sebab yang jelas. Kecenderungan ini akan menghilang ketika rambut gembel anak tersebut sudah dipotong.

ritual-ptg-rambut-bocah-bajang

Prosesi Ruwat Rambut Gembel Dieng:

Ruwatan merupakan prosesi Penyucian Rambut yang sudah sangat lekat dengan kebudayaan dan adat di Jawa. Ruwat Rambut Gemebel kurang lebih memiliki maksud yang sama, yakni suatu upacara atau ritual yang bertujuan untuk mengusir nasib buruk atau kesialan baik pada si bocah Gembel maupun masyarakat Dieng pada umumnya.

Kirab. Prosesi ruwatan rambut gembel diawali dengan Kirab. Merupakan arak-arakan menuju lokasi ritual pencukuran. Dimulai dari rumah Pamengku Adat dan berhenti di sekat kawasan Sendang Maerokoco atau Sendang Sedayu dengan berkeliling desa dikawal oleh para sesepuh, para tokoh masyarakat, kelompok-kelompok paguyuban seni tradisional dan masyarakat. Barisan kirab terdiri dari pengawal utama yaitu dua tokoh sesepuh ing ngayodya, dua orang pembawa dupa dan para prajurit pembawa tombak, keris dan pusaka lainnya, ditruskan dua orang pembawa bunga cucuk lampah.

Jamasan. Jamasan (memandikan) anak gembel dilaksanakan di Sendang Sedayu atau Sendang Maerokoco tepatnya di utara Darmasala Kompleks Candi Arjuna. Untuk memasuki Sendang Sedayu, para anak gembel berjalan dinaungi oleh payung Robyong di bawah kain kafan panjang disekitar Sendang Maerokoco sambil diiringi musik Gongso.

Pencukuran. Prosesi dilakukan oleh tokoh masyarakat yang didampingi dan dipandu langsung oleh Pemangku Adat. Setelah pencukuran rambut gembel selesai dilanjutkan dengan tasyakuran dan do’a. Kemudian semua ubo rampe dibagikan kepada semua  pengunjung karena dipercaya dapat membawa berkah bagi yang membawanya.

Ngalap Berkah. Setelah selesai prosesi pencukuran, dilakukan Ngalap Berkah yang dipercaya oleh masyarakat bisa mendatangkan berkah bagi yang mengikutinya. Biasanya berupa selamatan yang memperebutkan tumpeng dan makan untuk selamatan yang biasa dipimpin oleh pemangku adat dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Pelarungan. Setelah pencukuran selesai maka prosesi ditutup dengan pelarungan rambut gembel dimana rambut yang telah dicukur dihanyutkan ke telaga Warna. (widodo)

One Response to “Dieng Culture Festival 2016

  • banyak budaya yang berkembang di indonesia , hal yang luar biasa di negeri ini dan bagaimana bermunculan nya budaya tersebut ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

EnglishIndonesianJapanese
× Hubungi Kami. Online 24 Jam